Beranda > Kehidupan > Introspeksi Diri

Introspeksi Diri

Apa yang kita lakukan dan apa yang terjadi selanjutnya itu semua mengikuti siklus dan proses hukum alam semesta. Seperti kita ketahui bersama, terbentuknya tata surya diawali dengan adanya “medan energi yang terakumulasi.” Dari medan energi yang terakumulasi menimbulkan “bola api” raksasa yang berotasi dan menyerap partikel-partikel debu yang disebut dengan “nebula.” Bola api ini terus berputar hingga terjadi ledakan-ledakan yang melemparkan partikel-partikel medan utama, sehingga terbentuk sistem tata surya dengan planet-planet yang mengelilinginya.

Dipelajaran sekolah serta literatur keantariksaan, Bumi hanyalah salah satu dari sembilan planet yang mengelilingi sistem tata surya. Dan sistem tata surya kita hanyalah “bagian terkecil” dari sistem Galaxy yang disebut dengan “Galaxy Bimasakti.” Sementara Galaxy Bimasakti ini hanyalah sebuah “galaxy kecil” dari jutaan galaxy yang ada di alam semesta ini, bahkan dikatakan Galaxy Bimasakti hanya 1/3 dari Galaxy Andromeda.

Jika demikian adanya, Bumi hanyalah setitik debu dari sistem alam semesta. Bumi saja setitik debu, lalu bagaimana dengan tubuh kita? Lalu mengapa kita masih congkak, sombong, angkung, sok kuasa dsbnya.

Ketika kita menunjuk tentang kesalahan atau kejelekan seseorang, hanya jari telunjuk yang mengarah kepada yang bersangkutan, sedangkan ketiga jari mengarah ke diri kita dan satu jari masih semu. Kehidupan selalu berputar sesuai dengan proses alam yang ada, saat ini kita di atas, suatu ketika pasti akan turun juga. Marilah kita introspeksi diri masing-masing, untuk menciptakan simfoni yang indah.

Mohon maaf tidak ada maksud menggurui dan sebagainya, sekedar berbagi semata, salam hangat dari Jembrana Bali.

  1. 13/12/2011 pukul 5:21 pm

    Makasih ya Bli sudah mengingatkan aku dan kita semua..

    Wah Bli sekarang rajin Posting ya..

  2. 13/12/2011 pukul 3:13 pm

    Terima kasih sudah diingatkan Bli..

    • 13/12/2011 pukul 7:33 pm

      Saya masih introspeksi diri mbak orin

  3. 13/12/2011 pukul 10:07 am

    Saya sama sekali tidak merasa digurui Bli, saya justru merasa diingatkan, bahwa seringkali kita lebih mudah melihat kesalahan orang, dibandingkan kesalahan yang dibuat oleh diri sendiri…
    Trima kasih pencerahannya 🙂

    • 13/12/2011 pukul 7:33 pm

      Waduh mbak…sekedar untuk mengingatkan diri, biar tidak bergabung…aja dan tidak sejalan dengan mereka yang ….

  4. Agung Rangga
    11/12/2011 pukul 4:26 pm

    tulisan yg menarik bli~ 🙂
    benar, kita harus sering-sering introspeksi diri… 😳

  5. Ely Meyer
    11/12/2011 pukul 11:33 am

    memang nggak mudah menengok ke dlm dulu sebelum memutuskan utk ngomong

Comment pages
  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan Balasan ke Agung Rangga Batalkan balasan