Beranda > Kisah > Cara untuk Konsentrasi

Cara untuk Konsentrasi

Sebelumnya saya mohon maaf, karena ini hanya sekedar berbagi cerita, bukan maksud untuk menggurui dan sebagainya. Jadi ceritanya begini:

Beberapa hari yang lalu, saat istirahat siang seorang teman menanyakan kepada saya:

Bro..bukannya saya malas untuk sembahyang (ibadah), tapi saya tidak bisa sembahyang (ibadah) karena tidak mampu konsentrasi, kira-kira ada ngak cara agar kita bisa konsentrasi saat sembahyang (ibadah)?

Lalu, apa selama kamu sembahyang (ibadah)sudah konsentrasi atau belum?

Bagi saya sendiri yang bukan orang spiritual,  tentu hal tersebut menjadi pertanyaan yang luar biasa dan sangat menggelitik.

Ketika kita telah sepakat dengan hati untuk melaksanakan sembahyang (ibadah) mau tidak mau kita harus berani menanggung resiko, membuang pikiran yang tidak baik untuk konsentrasi tentang maksud dan tujuan kita sembahyang atau ibadah.

Kalau kita bicara tentang konsentrasi, berarti kita dihadapkan pada permasalahan untuk mengendalikan pikiran itu sendiri. Dan ini sifatnya bukan instan, memerlukan proses yang dilaksanakan dengan latihan-latihan.

Sebetulnya proses awal kita melaksanakan sembahyang (ibadah) sudah masuk kepada tahap pengendalian pikiran, cuman kadang kita kurang menyadarinya. Ambil contoh, kita mandi selanjutnya menggunakan pakain yang bersih dan pantas, lalu berangkat ke tempat sembahyang (ibadah). Ini termasuk cara untuk kita berkonsentrasi dalam pengendalian pikiran, dimana saat itu kita bertujuan untuk sembahyang.

Tahap selanjutnya, kita dihadapkan pada situasi saat sembahyang (ibadah). Untuk tahap inilah diperlukan latihan-latihan untuk membiasakan diri, menjadikan sembahyang (ibadah) itu sebagai sesuatu yang utama, bukan sekedar sebuah pengakuan semata.

Bukan berarti sekali sembahyang (ibadah) kita mampu konsentrasi penuh. Kita hanya orang yang baru melakukan suatu proses pendakian. Kita memerlukan suatu pengulangan-pengulangan untuk mencapai titik konsentrasi itu sendiri. Bagaimana kita bisa konsentrasi, sedangkan kita melakukan sembahyang hanya sebulan sekali? Para Rohaniawanpun memerlukan proses untuk mencapai hal tersebut.

Bagi saya, untuk mencapai konsentrasi/pengendalian pikiran, yang perlu kita kendalikan pertama adalah lidah.  Dimana lidah kita kendalikan dengan melakukan latihan “Japa Mantra”  yaitu menyebut Kebesaran Tuhan secara berulang, mohon maaf kalau di umat Hindu dengan menyebutkan OM NAMAH SIWA YA atau OM NAMO NARAYANA.

Ketika hal tersebut dilakukan secara rutinitas setiap hari, pasti akan memberikan suatu perubahan pada proses konsentrasi kita dalam melakukan suatu persembahyangan (ibadah).

Sekali lagi, mohon maaf ini hanya sekedar cerita untuk berbagi, sukses menyertai Anda.

Kategori:Kisah
  1. 19/03/2011 pukul 3:55 pm

    terima kasih atas petunjuknya. saya akui dlm prilaku atau tindakan sering kebablasan dan membuat org lain tersinggung dg kata2 saya. walaupun tdk pnya maksud sprti yg org lain kira. dan saya akan mulai menjaga dan belajar mengendalikan lidah ini. walaupun dulu sdh ada yg menasehati sprt tulisan di atas tp saya hnya melakukannya dlm wkt seminggu, stlh itu lupa lagi. stlh membaca tulisan ini mudah2an sy dpt mlakukan dg rutin. mohon doanya. terima kasih.

    • 19/03/2011 pukul 8:28 pm

      Waduh..maaf sobat…jika hal ini menyentuh perasaan sobat…mohon maaf tiada maksud lain, cuman sekedar cerita…jika ada kamauan pasti bisa yach…sukses yach sobat

  2. 19/03/2011 pukul 12:22 pm

    Untuk bisa berkonsentrasi, mungkin membiasakan diri melakukan pekerjaan yg sama dgn waktu berulang-ulang, begitu brngkali ya Mas? Salam persahabatan 🙂

    • 19/03/2011 pukul 2:04 pm

      Siip benar sekali kawan…terima kasih atas kunjungan yang indah ini

    • 11/10/2022 pukul 8:37 pm

      Inilah yang masih menjadi kendala saya dalam berdoa,semoga saya bisa cepat bisa mengatur pikiran dan konsentrasi dalam bersembahyang

  3. 19/03/2011 pukul 11:57 am

    Pengulangan pekerjaan yg kita lakukan tiap hari membuat kita terbiasa melakukannya. Karena sudah terbiasa, konsentrasi melakukan pekerjaan tsb bisa ditingkatkan dgn bertahap. Begitu juga konsentrasi dlm melakukan ibadah. Smkin banyak latihan, semakin tinggi konsentrasi. Salam persahabatan

  4. 19/03/2011 pukul 8:32 am

    apa kabar bli,,,sudah lama ga posting nih,,,
    bener banget bli,,,untuk bisa terbiasa konsentrasi adalah dengan berulang2 sehingga tubuh dan pikiran kita terbiasa dengan hal itu,dan mudah untuk konsentrasi,,,
    gmn bisa konsen kalo sebulan sekali ibadahnya,,,
    sepakat bli,,,

    • 19/03/2011 pukul 2:03 pm

      Kabar baik put…ia nich..lagi mulai dari awal heee, tubuh dan pikiran..mmmm mantap…trima kasih saudariku

  5. 19/03/2011 pukul 7:51 am

    Nah itu dia..
    Konsentrasi gampang di ucapkan tapi pelaksanaannya begitu sulit,butuh proses untuk menuju kesana..
    Sama-sama kita belajar yuk..!!

    • 19/03/2011 pukul 2:02 pm

      Yukkk kita belajar…selagi masih diberi kesempatan untuk memakai nafas ini

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar